Liburan Asyik Anti Ribet: Kenapa Eco Tourism di Bali Layak Dicoba?

Kalau ngomongin liburan ke Bali, biasanya yang kepikiran itu pantai, sunset, sama tempat hits buat foto-foto. Tapi belakangan ini, gue lagi nyobain gaya liburan yang beda—lebih tenang, lebih bermakna, dan yang paling penting: lebih ramah lingkungan. Namanya Eco Tourism.

Jujur aja, awalnya gue skeptis. “Ah, paling cuma jalan-jalan ke hutan terus camping.” Tapi ternyata eco tourism itu jauh lebih luas dari sekadar kegiatan alam. Konsepnya tuh keren—kita bisa menikmati keindahan alam dan budaya lokal tanpa harus bikin lingkungan jadi rusak. Jadi bukan cuma healing, tapi juga peduli.

Pengalaman Gue Coba Eco Tourism di Bali

Waktu itu gue sempet nyobain eco trip bareng komunitas lokal yang fokus di pelestarian lingkungan. Kita diajak ke desa wisata, tanam pohon, belajar bikin kerajinan tangan dari bahan daur ulang, dan yang paling menarik—masak bareng ibu-ibu desa pake bahan organik dari kebun mereka sendiri. Rasanya autentik banget.

Dan yang bikin gue makin respect, semua kegiatan ini dikemas profesional. Jadi lo tetap nyaman, tapi tetap dapet pengalaman yang beda dari biasanya. Kayak ada sisi edukasi, tapi enggak terasa ngebosenin.

Kalau lo udah bosen sama tempat wisata yang itu-itu aja, lo bisa cek langsung ke Eco Tourism. Di sana banyak pilihan aktivitas yang bisa lo coba, lengkap sama guide yang udah paham konsep berkelanjutan. Plus, lo juga bisa dukung komunitas lokal yang butuh support buat terus jalanin usaha mereka.


FAQ tentang Eco Tourism di Bali

1. Apa sih sebenarnya Eco Tourism itu?
Eco tourism atau ekowisata adalah gaya liburan yang fokus pada pelestarian alam dan pemberdayaan masyarakat lokal. Jadi bukan cuma jalan-jalan, tapi juga ikut menjaga lingkungan dan budaya setempat.

2. Apakah cocok buat keluarga?
Banget. Banyak aktivitas eco tourism yang ramah anak, kayak berkebun, belajar budaya lokal, atau eksplorasi alam dengan cara yang aman dan edukatif.

3. Gimana cara cari paket Eco Tourism di Bali?
Gampang. Lo bisa langsung cek situs Ofero Bali, mereka punya banyak opsi paket eco tourism yang bisa disesuaikan sama kebutuhan lo—baik solo trip, couple, ataupun group.

4. Mahal gak sih?
Enggak juga. Malah banyak yang harganya lebih terjangkau dibanding wisata mainstream, karena konsepnya lebih sederhana dan melibatkan komunitas lokal.

5. Apa dampak positifnya buat lingkungan?
Banyak. Dari sisi lingkungan, eco tourism membantu menjaga ekosistem tetap lestari. Dari sisi sosial, masyarakat lokal dapat manfaat ekonomi secara langsung tanpa harus merusak alam.


Kalau menurut lo liburan itu harus punya value lebih dari sekadar selfie dan upload ke Instagram, eco tourism ini bisa jadi opsi yang lo butuhin. Coba deh sekali-sekali nyicipin sensasi liburan yang bikin tenang, tapi juga punya makna. Siapa tahu lo jadi ketagihan.


Butuh rekomendasi tempatnya? Langsung aja mampir ke Eco Tourism dan temukan cara baru menikmati Bali yang lebih berkelanjutan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *